Jumat, 17 Desember 2010

KENAPA KATA GANTI 'ALLOH' MEMAKAI HUWA (DIA LK2).??

Kata yang menunjukkan
arti orang ketiga tunggal
didalam bahasa arab
hanya terdapati dua
pilihan. Pertama, huwa.
Kedua, hiya. Dimana
kedua-duanya jika
disandarkan kepada
dzatnya Tuhan secara
haqiqi, jelas tidak akan
bisa, karena keduanya,
baik huwa mauoun hiya,
mempunyai jenis kelamin.
Sementara Tuhan tidak
mempunyai jenis kelamin,
karena memang Tuhan
berbeda dengan
hambanya. Tuhan sendiri
dipandang dari satu sisi
bisa dikatakan ghoib,
karena panca indera kita
tidak mampu
menemukannya, tapi
disisi yang lain bisa kita
katakana hadir,
Keterbatasan bahasa
untuk mengungkapkan
sesuatu yang di
sandarkan kepada Tuhan
bukan berarti itu makna
sebenarnya. Di dalam
bahasa sendiri kita
mengenal ada sebuah
lafadz yang bisa kita
artikan sebenarnya, dan
terkadang ada yang tidak
bisa kita artikan
sebenarnya, karena
adanya dalil yang
mencegah untuk
dimaknai secara asli
wadh’I lughohnya.
Di dalam nahwu sendiri
ada istilah “ala wajhi al-
taghlib”, kenapa dalam
Al-qur’an ketika
menunjukkan tentang
Tuhan menggunakan kata
huwa, kenapa tidak hiya?
Jawabannya jelas, yaitu:
“ ala wajhi al-taghlib”.
wallohu'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar