Senin, 29 November 2010

BENARKAH ALLOH ITU ROH QUDUS.??

Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa
berfirman: "Dan sesungguhnya
Kami telah mengutus rasul pada
tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
Sembahlah Allah ( saja), dan jauhilah
Thaghut itu" (QS An Nahl: 36)
"Padahal mereka hanya disuruh
menyembah Tuhan Yang Maha Esa;
tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia. Maha Suci
Allah dari apa yang mereka
persekutukan" (QS At Taubah: 31)
"Maka sembahlah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya.
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-
lah agama yang bersih (dari syirik)
" (QS Az Zumar: 2-3) "Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan
memurnikan keta`atan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agama dengan
lurus" (QS Al Bayinah: 5) Al Quddus
( سودقلا) sifatNya Dzat Allah Yang
Memiliki Mutlak sifat Suci. Kata dasar
dari Al Quddus adalah Qaddasa
yang artinya mensucikan dan
Menjauhkan dari kejahatan, bisa pula
diartikan membesarkan dan
meagungkan. Rabb disucikan dari
setiap kekurangan sedikitpun,
disucikan dan diagungkan dari
segala bentuk penyerupaan,
perbandingan, bersekutu maupun
sekufu dengan mahlukNya.
Kesucian-Nya Allah ta'ala sangat
bersih dari perasaan keji, jahat,
negatif dan yang lainnya. Rasul-rasul
itu Kami lebihkan sebagian (dari)
mereka atas sebagian yang lain. Di
antara mereka ada yang Allah
berkata- kata (langsung dengan dia)
dan sebagiannya Allah
meninggikannya beberapa derajat.
Dan Kami berikan kepada Isa putera
Maryam beberapa mukjizat serta
Kami perkuat dia dengan Ruhul
Qudus. Dan kalau Allah
menghendaki, niscaya tidaklah
berbunuh-bunuhan orang-orang
(yang datang) sesudah rasul-rasul
itu, sesudah datang kepada mereka
beberapa macam keterangan, akan
tetapi mereka berselisih, maka ada di
antara mereka yang beriman dan
ada (pula) di antara mereka yang
kafir. Seandainya Allah
menghendaki, tidaklah mereka
berbunuh-bunuhan. Akan tetapi
Allah berbuat apa yang dikehendaki-
Nya. (Surat Al Baqarah ayat 253) 1.
( Ingatlah), ketika Allah mengatakan:
“ Hai Isa putra Maryam, ingatlah
nikmat-Ku kepadamu dan kepada
ibumu di waktu Aku menguatkan
kamu dengan ruhul qudus. Kamu
dapat berbicara dengan manusia di
waktu masih dalam buaian dan
sesudah dewasa; dan (ingatlah) di
waktu Aku mengajar kamu menulis,
hikmah, Taurat dan Injil, dan
( ingatlah pula) diwaktu kamu
membentuk dari tanah (suatu
bentuk) yang berupa burung
dengan ijin-Ku, kemudian kamu
meniup kepadanya, lalu bentuk itu
menjadi burung (yang sebenarnya)
dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di
waktu kamu menyembuhkan orang
yang buta sejak dalam kandungan
ibu dan orang yang berpenyakit
sopak dengan seizin-Ku, dan
( ingatlah) di waktu kamu
mengeluarkan orang mati dari
kubur (menjadi hidup) dengan
seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu
Aku menghalangi Bani Israil (dari
keinginan mereka membunuh
kamu) di kala kamu mengemukakan
kepada mereka keterangan-
keterangan yang nyata, lalu orang-
orang kafir diantara mereka berkata:
“ Ini tidak lain melainkan sihir yang
nyata”. (Al Maa’idah ayat 110)
wallohu'alam

APA BOLEH MENDATANGI KIYAI/USTADZ UNTUK MELANCARKAN PEKERJAAN.??

"Dari Anas (bin Malik), bahwasanya
'Umar bin Khatab Rda. adalah
apabila terjadi kemarau, minta hujan
ia dengan Abas bin Abdul Muthalib,
maka beliau berkata : "Ya Allah
bahwasanya kami telah tawassul
kepada Engkau dengan Nabi kami,
maka Engkau turunkan hujan, dan
sekarang kami tawassul kepada
Engkau dengan paman Nabi kami,
maka turunkanlah hujan itu." (Hadits
ini dirawikan oleh Imam Bukhari dan
Baihaqi - lihat Sahih Bukhari I hal.
128 dan Baihaqi (Sunan al Kubra) II
hal. 352).
"Dari Anas (bin Malik) beliau berkata :
Datang seorang laki-laki Badui
kepada Nabi Muhammad Saw. lalu
ia berkata "Hai Rasulullah, kami
datang kepadamu karena tidak ada
lagi orang yang meringis, tiada lagi
bayi yang mendengkur, kemudian
ia membacakan sebuah sya'ir kuno
(yang dulu digubah oleh Abu Thalib
bapak Saidina 'Ali), yang artinya
Kecuali kepadamu tak ke mana kami
akan pergi, ke manakah manusia
akan minta bantuan kalau tidak
kepada Rasul Ilahi ? Mendengar
permintaan itu Nabi lantas berdiri
menarik selendang beliau dan lantas
naik mimbar lalu mendo'a : Ya Allah,
turunkanlah hujan". (Hadits ini
diriwayatkan oleh Imam Baihaqi
dalam kitab Dalail).
"Bahwa seorang laki-laki sakit mata
datang kepada Nabi Muhammad
Saw., maka ia berkata :
Mohonkanlah kepada Tuhan supaya
la menyehatkan aku! Maka Nabi
menjawab : Kalau engkau mau nanti
sajalah, tetapi kalau engkau mau
(sekarang juga) saya do'akan. Lakl-
laki itu menjawab : Mohonkanlah
do'a sekarang Juga. Lalu Nabi
menyuruh ia berwudhu' dan
sembahyang dua raka'at dan
berdo'a dengan do'a ini:
Ya Allah, saya memohon kepada-
Mu dan menghadap kepada-Mu
dengan Muhammad, Nabi yang
Penyayang. Hai Muhammad, saya
menghadap kepada Tuhan dengan
engkau tentang permintaan saya ini,
perkenankanlah. Ya Allah, beri
syafa'atlah ia kepadaku" (Hadits
riwayat Ibnu Majah dan ia berkata,
ini had its sahih) lihat Sunan Ibnu
Majah jilid I pagina 418-419 dan
disalin oleh Imam Ibnu Hajar al
Asqalani dalam Fathul Ban Juzu' III,
pagina 148)
"Dan Ibnu 'Umar Rda., dari Nabi
Muhammad Saw. beliau
menceritakan : Adalah tiga orang
berjalan ke luar kota, tiba-tiba hujan
turun, maka mereka ketiganya
masuk berlindung ke dalam sebuah
gua pada suatu bukit. Kebetulan
kemudian batu besar jatuh
menutupi pintu gua mereka. Salah
seorang di antara mereka berkata
kepada kawannya : Berdo'alah
kepada Tuhan dengan berkat amal
saleh yang engkau kerjakan. Lalu
salah seorang dari pada merekn
berdo'a : Ya Allah, dahulu ada dua
orang ibu-bapa saya yang sudah
tua. Saya keluar menggembala dan
saya perah susu gembalaanku lalu
saya bawa susunya pulang. Saya
beri minum ibu-bapak, anak-
anakku, familiku dari isteriku dengan
susu itu. Pada suatu hari saya
terlambat pulang, saya dapati ibu-
bapaku sudah tidur, saya tidak suka
mengagetkan mereka dengan
memhbngunkannya, padalial anak-
anak bertangisan minta susu di
bawah kakiku. Begitulah saya hingga
sampai pagi.
Ya Allah, kalau Engkau tahu
bahwasanya saya memperbuat
amal itu karena semata-mata karena
ntengharapkan keredhaan Engkau,
maka bukalah pintu gua ini sehingga
kami dapat melihat langit. Maka
pintu gua dibukakan oleh Tuhan
sepertiganya" (Hadits sahih riwayat
Imam Bukhari dan Muslim - lihat
Sahih Bukhari II hal 17- 18).
"Bahwasanya kemarau menimpa
manusia pada zaman Khalifah Umar
bin Khatab Rda. Seorang sahabat
Nabi yang utama bernama Bilal bin
Harits datang ke makam Nabi
Muhnrnmad Saw. di Madinah dan
berziarah kepada beliau. Pada ketika
itu ia berkata : Hai Rasulullah,
mintakanlah hujan untuk ummat
engkau karena mereka hampir
binasa. Maka datang Rasulullah
kepadanya (dalam mimpi)
mengabarkan bahwa hujau akan
turun". (Hadits ditiriwayatkan oleh
Imam Baihaqi dan Ibnu Abi Syaibah
dengan sanad yang sahih).
boleh saja memnita dido'akan oleh
ulama supaya usaha maju.dan anda
juga harus berusaha dan berdo'a.
wallohhu'lam